Terkadang hidup tak seperti yang kita harapakan, Menyesali kesalahan dan meminta maaf pada yang dilupakan itu adalah hal yang sederhana namun mementingkan. Tanpa itu, rasanya menjadi manusia akan sia-sia saja.
Memang benar, kadang kita tak luput dari pertengkaran, entah itu dengan teman, sahabat, kekasih, suami atau yang lainnya. Namun memang tak bisa dipungkiri, kita memang manusia yang telah dititahkan memiliki salah dan lupa. Bahkan, nbi kita, nabi Muhammad, di sebuah pertemuan sahabat-sahabat terkemuka, merasa malu karena seorang pengemis meminta sedekah pada Nabi. Dan pada saat itu pula Allah membisikkan wahyunya.
Apalagi kita yang tidak ihsan seperti itu?
Kita egois, namun merasa benar.
Kita keras kepala, namun merasa pikiran kita yang cocok.
Kita salah, namun tak mau sadar.
Apalah arti sebuah Harga diri yang di dalam hatinya hanya ada kebohongan pada diri sendiri. Perasaan yang tak mau mengalah pada orang lain akan menjadi lebih besar lagi hukumannya jika kita tidak mau mengintropeksi kesalahan yang telah dilakukan.
Marilah sadar dan bangun dari ke-egoisan kita!
Memang benar, kadang kita tak luput dari pertengkaran, entah itu dengan teman, sahabat, kekasih, suami atau yang lainnya. Namun memang tak bisa dipungkiri, kita memang manusia yang telah dititahkan memiliki salah dan lupa. Bahkan, nbi kita, nabi Muhammad, di sebuah pertemuan sahabat-sahabat terkemuka, merasa malu karena seorang pengemis meminta sedekah pada Nabi. Dan pada saat itu pula Allah membisikkan wahyunya.
Apalagi kita yang tidak ihsan seperti itu?
Kita egois, namun merasa benar.
Kita keras kepala, namun merasa pikiran kita yang cocok.
Kita salah, namun tak mau sadar.
Apalah arti sebuah Harga diri yang di dalam hatinya hanya ada kebohongan pada diri sendiri. Perasaan yang tak mau mengalah pada orang lain akan menjadi lebih besar lagi hukumannya jika kita tidak mau mengintropeksi kesalahan yang telah dilakukan.
Marilah sadar dan bangun dari ke-egoisan kita!
Komentar
Posting Komentar